21 mei 1998 merupakan tanggal
yang bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia, setelah lebih dari 32 tahun
berkuasa, presiden soeharto yang tidak di inginkan lagi menjadi presiden oleh
Sebagian besar bangsa Indonesia akhirnya mengundurkan diri.
Tidak hanya satu, bahkan puluhan
nyawa mungkin saja telah direnggut begitu saja oleh para loyalis presiden
soeharto, perjuangan untuk mendapatkan suatu kebebasan pada saat itu bukan merupakan
perjuangan yang mudah, para mahasiswa yang didukung oleh sebagian besar rakyat
telah merasa bosan dan merasa di khianati oleh pemerintahan saat itu, yang
mereka inginkan hanya satu, yaitu perubahan.
Kita mungkin pernah mendengar
sebuah anggapan bahwa presiden soeharto merupakan bapak pembangunan Indonesia,
anggapan tersebut merupakan hal yang tidak salah karena pada masa pemerintahan
soeharto, sebagian besar masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di pulau
jawa hidupunya cukup sejahtera, tetapi berbanding terbalik dengan
saudara-saudara kita yang ada luar jawa, yang menyebabkan bahwa pemerintahan
Indonesia pada saat itu terlalu jawa sentris. Soeharto yang telah memimpin
Indonesia berpuluh puluh tahun akhirnya menghadapi sebuah bencana yang mengguncang
ekonomi Indonesia pada tahun 1997.
Petaka tersebut muncul, ketika
krisisis finansial yang menerpa Indonesia, melemahnya nilai rupiah terhadap
dollar AS telah membuat inflasi yang sangat tinggi terjadi pada saat itu, harga
harga bahan kebutuhan pokok telah meningkat dengan tajam, dan secara singkat
telah membuat kekacauan besar hampir diseluruh Indonesia. Krisis moneter
bagaikan sebuah momentum yang pas bagi Sebagian besar rakyat Indonesia untuk
melengserkan kepemimpinan Soeharto yang sudah berpuluh-puluh tahun memimpin
Indonesia dengan tangan besinya, dibungkamnya hak hak untuk bersuara, Korupsi
dan nepotisme yang merajalela, serta pelanggaran hak hak asasi manusia yang
dilakukan semasa pemerintahannya.
Bagaikan sebuah bom waktu yang
terus berjalan hingga akhirnya meledak ketika waktunya habis, dan bom tersebut
benar benar melengserkan kepemimpinan soeharto yang sudah sangat lama berkuasa,
ratusan ribu rakyat Indonesia turun ke jalan, ribuan masyarakat Indonesia
tumpah ruah membanjiri pusat pemerintahan Indonesia, dengan hanya satu
keinginan, yaitu perubahan, kekacauan yang terjadi dimana mana, dan dukungan
politik yang melemah terhadap soeharto, telah membuat soeharto tidak bisa
mempertahankan lagi kekuasaanya, yang dimana secara resmi pada tanggal 21 mei
1998 presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya, yang disambut dengan
kebahagian oleh para pejuang pejuang demokrasi yang telah turun memperjuangkan
keadilan dan kesejahteraan.
informatif sekali!
BalasHapusUntungnya saja dilengserkan coba kalau tidak bisa bisa menjadi kekuasaan dinasti.
BalasHapus